30 Agustus 2010

Perjalanan Bumi dan Bintang "Kecil" Mengelilingi Matahari

Bintang kecil di langit yang tinggi, amat banyak menghias angkasa, aku ingin terbang dan menari, jauh tinggi ke tempat kau berada.

(Bintang Kecil, Anonim)

Seorang anak kecil yang sedang naik kereta api berujar kepada ayahnya: “Ayah coba lihat, pohon-pohonnya bergerak berlarian.” Bukan nak, pohon-pohon itu diam, kita dan kereta api ini yang bergerak maju, seperti bumi yang kita ini saat mengelilingi matahari, masih bingungkan? Ini ayah ceritakan lebih lanjut...

Lebih dari 6 miliar manusia hidup di sebuah planet bernama bumi. Bumi yang kita tumpangi bersama ini berputar kencang pada dirinya sendiri dengan kecepatan 1.669 km per jam, di equatornya. Namun kita tidak merasakannya karena kita ikut berputar dalam sebuah kendaraan “bumi” yang sangat besar. Kita bagaikan sedang berada dalam sebuah pesawat ruang angkasa yang berpusing.


Bumi terus menerus berputar mengelilingi matahari pada jarak 150.000.000 km dengan kecepatan lebih dari 107.000 km per jam, Satu kali putaran memerlukan waktu setahun (365 hari). Selama bumi berputar ia selalu condong ke arah yang sama.

Bagian bumi yang condong ke arah matahari menerima sinar matahari lebih banyak. Itulah yang disebut musim panas sedangkan bagian bumi yang membelakangi matahari mengalami musim dingin. Karena bumi bergerak mengelilingi matahari, musim-musim pun silih berganti.

Apa yang mengerakan bumi kita ini terus menerus bergerak berputar pada dirinya sendiri sekaligus berputar mengelilingi matahari? Ternyata ada daya tarik yang sangat dahsyat yang terjadi antara matahari dan bumi serta benda-benda langit lainnya. Mereka seperti terikat oleh tali yang tidak tampak yang berputar-putar melingkar terpusat di matahari. Pusatnya matahari, disekelilingnya ada 9 planet, yaitu : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto, semuanya mengelilingi matahari sebagaimana bumi.

Kelompok 9 planet planet yang mengelilingi matahari ini dinamakan tata surya. Ada milyaran selain kelompok tata surya di jagat ini. Cobalah keluar di malam hari, arahkan pandanganmu ke langit. Jika langit sedang cerah kita bisa melihat bintang-bintang yang bertaburan di angkasa raya.

Bintang-bintang itu sebenarnya adalah matahari, karena begitu jauhnya jarak dari bumi, bintang-bintang itu kelihatan sangat kecil dan berkedip-kedip. Matahari yang selalu menyinari kita besarnya 200 kali bumi, sedangkan bintang-bintang “kecil” besarnya berpuluh kali bahkan beratus kali dibanding dengan besarnya matahari kita. Bintang yang paling besar yang diketemukan oleh ahli astronomi kita yaitu bintang Mu-Cepe, diameternya 1.500 kali matahari alias ratusan kali besarnya daripada bumi yang kita tempati.

Betapa besar ukurannya, betapa kecil terlihat di mata. Ini semua karena jarak bintang-bintang tersebut sangat jauh dari bumi. Jarak bintang yang paling dekat dengan bumi berdasarkan informasi astronomi adalah 8 tahun cahaya. Cahaya saja perlu waktu 8 tahun untuk mencapai ke sana. Berapa kilometerkah jaraknya ? Marilah kita hitung bersama.

Kecepatan cahaya adalah 300.000 km per detik. Jadi kalau cahaya membutuhkan waktu 8 tahun untuk sampai ke bintang itu berarti jaraknya adalah :

8 tahun x 365 hari x 24 jam x 60 menit x 60 detik x 300.000 km per detik = 75.686.400.000.000 km atau sekitar 75 triliun kilometer.


Memakan waktu berapa lama kalau kita hendak berkunjung ke sana? Andai saja kita naik pesawat uang alik seperti Chalengger yang berkecepatan 20.000 km per jam. Setahun, sepuluh tahun, seratus tahun. Setelah kita melakukan 428 tahun kita baru sampai ke sana. Kita bisa mati di tengah jalan. Perlu 5 – 6 generasi untuk mencapai ke sana. Maha Besar Allah dengan Segala Keagungannya.

Pernahkan Anda bayangkan, bahwa matahari yang setiap pagi kita lihat itu adalah matahari 8 menit yang lalu. Bukan matahari yang sekarang. Kenapa begitu? Ya, karena sinar matahari memerlukan waktu 8 menit untuk mencapai bumi yang berjarak 150.000 km dari matahari.



Cobalah praktik sains di bawah ini.


1. Untuk membuat jam matahari, tegakkan sebuah pensil pada sehelai kartu dengan menggunakan segumpal lilin. Letakkan di bawah sinar matahari. Tarik garis sepanjang bayangan yang yang terjadi., tuliskan waktu yang tepat di ujungnya. Lakukan setiap jam selama sehari. Catat bilamana bayangan memanjang dan memendek.

2. Sinar matahari terdiri dari 7 warna yang berbeda. Untuk dapat melihatnya gunakan :
- sebuah cermin kecil
- sehelai kartu berwarna putih
- satu baskom kecil berisi air

Cara pengerjaan :

Letakkan baskom di bawah sinar matahari berhadapan dengan kartu. Posisikan cermin sehingga cahaya matahari terpantul dari cermin ke air dan akhirnya ke kartu, sehingga kamu dapat melihat warna pelangi.

Sumber :

1. Joy Palmer, Mengenal Ilmu, Sinar Matahari, Grolier International, 2001, Edisi Kedua
2. Agus Mustofa, Ir, Pusaran Energi Ka'bah, Penerbit Padang Masyar, Cetakan Ketujuh, 1 April 2005.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar