17 April 2011

Mencoba Berkebun Durian

Sabtu sore yang lalu (16 April 2011) Pak Dadi dan Randy, anak lelakinya berkunjung ke rumah. Membawa sekarung singkong dan jagung manis. Beliau menyarankan kami untuk menanam durian di kebun Ciapus, Desa Gadog Sisi (Gadis). Ingatan saya tiba-tiba menghampiri kenangan waktu menjadi petani kacang panjang semusim (4 bulan).

Kami pernah jadi "petani" kacang panjang semusim. Tanah kebun seluas 500 m itu kami gemburkan, pupuk dan tanami kacang panjang. Modal yang kami keluarkan untuk pupuk urea, biaya mengemburkan tanah, bibit dan sebagainya kurang lebih 3 juta.


Pada akhir musim kacang panjang itu dihargai pedagang Rp 2.000 per kg. Total pendapatan bersih setelah setelah dikurangi beli bibit : Rp 250.000. Uang yang Rp 150.000 kami berikan buat Pak Dadi, dan hasil panen pertama dan terakhir itu cuma Rp 100.000, uang itu langsung kami belikan tas warna kuning...ini ini jejak panen kacang panjang...:D


Kali ini kami mencoba peruntungan baru, bertanam durian. Tapi dalam menanam durian kami harus berpikir lebih cerdas. Kami harus memilih bibit yang unggul, penjualnya harus orang pintar yang mampu merawat dan memberikan garansi bahwa bibit durian itu memang benar-benar unggul.

Ternyata saya menemukan di toko bagus.com sebuah toko yang menjual bibit durian unggul di Bogor. Bapak Ir. Lulu Barsul Falah, 0251 8321959, 081385218159, mutiara tani88@telkom. Harga bibit mulai dari Rp 75.000 s/d Rp 150.000. Beliau bersedia mengajarkan cara penanaman sampai bergaransi berbuah, dengan sejumlah bayaran tentunya. Ini lebih baik.

Pak Dadi memang telah bertahun-tahun menjadi petani dan menanam berbagai jenis pohon buah maupun sayur-sayuran, tetapi Pak Lulu adalah pilihan yang lebih baik sebab Pak Lulu punya ilmu menanam dunian dari bangku kuliah. Menanam durian itu lebih tepat jika dikerjakan dengan ilmunya.

Doakan cita-cita kami agar berhasil ya..amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar