14 Juni 2011

Queency Bertamu ke Istana Bogor

“Mande, rumahnya kok besar amat?” tanya Queency di depan pintu masuk Istana Bogor.

"Ini bukan rumah tapi istana Queency. Dulu Pak Habibie pernah ngantor di sini, itu lho si bapak yang pintar bikin pesawat.” jawab mande

"Queency juga bisa bikin pesawat dari kertas mande", ujarnya nggak mau kalah.

Queency, sejak semalam jinak. Gampang disuruh tidur lebih cepat, dan gosok gigi. Pagi ini (14/06/11) kami berjanji akan mengajaknya ke Istana Bogor.


7.45 Pagi di Depan Gedung DPRD Bogor

Bermodal nekad mengukir senyum di bibir Queency, Mona dengan celana bahan yang sempit PD (percaya diri) menjejak ke Istana Bogor, saya ambil cuti sehari, dan Queency bolos sekolah hari ini . Bolos itu boleh, asal diisi kegiatan yang lebih bermakna.

Meluncurlah pagi ini kami bersama si
nouvo (matik) merah. Kami bertiga sudah sampai di halaman gedung DPRD Bogor (sebrang Gereja Katerdal, Jl. Kapt Muslihat) tepat pukul 7.45 pagi, untuk mendaftar ulang sebagai tamu ke Istana Bogor Open. Panitia menolak Queency, karena umurnya di bawah 10 tahun. Kami lalu memohon : “Ayo bu, saya janji Queency nggak bakalan bikin kacau, boleh ya bu?”

Ibu panitia akhirnya jatuh empela sama senyum Queency. Anak kecil ini dibolehkan masuk, tangan kami bertiga dicap dan diberi tiket masuk (gratis).

Ibu panitianya bilang : ”Kalau nanti dilarang pengawal istana bukan tanggung jawab saya ya?”ujar si ibu halus.

“Baik bu, hatur nuhun pisan bu.” Jawab saya berterima kasih.

Pukul 9.00 pagi, Detik-Detik Pemberangkatan

Kami berangkat serombongan dengan ibu-ibu pengajian dari Tangerang, sehabis shalat subuh mereka berangkat. MCnya berkelakar, rombongan ABG manula, di barisan depan ya. Mereka serasi berseragam pink, berkerudung putih, pas buat sesi pemotretan.

Kami masuk dari pintu 2, letaknya di sebrang Kantor Balaikota Bogor, pintu 1 khusus untuk Presiden, pintu 3 letaknya tembus dari Kebun Raya Bogor. 100 meter sebelum istana ada pemeriksaan lagi. Queency lolos. Wuih, akhirnya saya bisa bernafas lega. Queency; kita jadi masuk istana nak…:D

Ruang pertama yang kami masuki adalah Ruang Garuda, dindingnya dipenuhi lukisan para mantan presiden RI. Mulai Ir. Soekarno sampai Pak Beye. Tertulis di pojok kanan lukisan itu karya W. Susilo, lukisannya tampak bernyawa: hidup.

Lukisan Pak Basuki Abdulah juga terpajang di ruang itu judulnya Angkara Murka, melukiskan gambaran mengerikan tentang hari kiamat. Bung Karno selera seninya emang dasyat, patung-patung perempuan telanjang juga keren!

Benda seni yang menarik lainnya adalah kaca seribu. Dua buah kaca berukuran 1,5 x 2,5 meter dipasang berhadap-hadapan. Sehingga setiap orang yang lewat di "kaca seribu" tersebut bayangannya memecah menjadi 1.000. Kaca ini dibenci Jepang, karena mengecoh. Kesannya ada lorong rahasia yang panjang di istana ini, padahal itu hanya bayangan, tak lebih. Bikin di rumah juga boleh kalau mau, coba atuh..:D

Waktu yang diperkenankan untuk berkunjung hanya 1 jam. Kami pun berjalan ke pintu keluar. Untuk teman-teman yang ingin berfoto, di sini disediakan fotografer untuk memotret Anda di area (latar belakang) yang bagus. Misalnya : patung Si Denok, , kolam teratai, patung ibu yang sedang membelai anaknya, patung naga yang seolah muncul dari bawah tanah, depan gedung istana dan sebagainya.



"Menurut Maprayadi (penanggung jawab Istana Bogor), wajah patung Si Denok (cantik), diambil dari wajah Ara, seorang anak seorang staf istana , waktu itu (zaman Bung Karno), sedangkan tubuh Si Denok, diambil dari Putri Ernes Desence, seorang pelukis Belanda yang sudah lama tinggal di Bogor."
(Foto by : Pak Hendra Kusuma)

Kami bertiga berfoto di patung Si Denok: 1 kali jepret harganya 25 ribu, jika filenya ingin di-cdkan harga tambahannya 20 ribu. Hasil foto di pagi hari bisa diambil di koperasi Istana (di sebelah Gereja Zebaoth) pukul 14.00 siang. Selamat bersenang-senang.

*Dari Berbagai sumber





Tidak ada komentar:

Posting Komentar